Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Katie Ledecky, Juara Dunia Renang yang Suka Doa Salam Maria Sebelum Lomba

Katie Ledecky, Juara Dunia Renang yang Suka Doa Salam Maria Sebelum Lomba

ikatolik.net
- Setelah kisah Hidilyn Diaz (30) yang menjadi juara olimpiade Tokyo usai melakukan novena selama sembilan hari berturut-turut viral, ternyata banyak atlet lain melakukan hal serupa.

Salah satu atlet yang menjadi sorotan dunia pada Olimpiade Rio de Jeneiro pada tahun 2016 silam adalah Katie Ledecky. Perenang asal Amerika Serikat ini memiliki cerita iman cukup menarik untuk diteladani.

Ledecky sebelumnya meraih medali emas dalam gaya bebas 800 meter di Olimpiade London 2012 saat usianya masih sangat belia yaitu 15 tahun.

Pada saat Olimpiade Rio de Jeneiro, ia berhasil memecahkan rekor duniany sendiri dalam gaya bebas 400 meter dan meraih kemenangan lain dalam gaya bebas 200 meter.

Baca Juga: Atlet Filipina: Saya Dapat Medali Emas Karena Novena kepada Bunda Maria

Ia tercatat sebagai wanita pertama sejak 1968 yang berhasil memenangkan nomor 200, 400, dan gaya bebas 800 meter di ajang olimpiade yang sama.

Doa Favorit

Di balik kesuksesannya tersebut, Ledecky merupakan seorang Katolik yang sangat taat. Sebelum memulai perlombaan ia mengaku selalu mendoakan doa favoritnya agar bisa menang yaitu doa Salam Maria.

"Saya selalu berdoa bahkan berkali-kali sebelum memulai lomba. Salam Maria adalah doa yang indah dan saya menemukan bahwa itu memenangkan saya" ujarnya kepada Catholic Standart.

"Salam Maria penuh Rahmat, Tuhan besertamu. Terberkatilah engkau di antara para wanita dan terpujilah buah rahimmu Yesus. Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada saat kami mati Amin," ungkap Ledecky.

Baca Juga: Kisah Pastor Ignacio, Jadi Penjahat untuk Selamatkan Bocah Cacat dari Penjualan Organ

Iman Katolik

Sebagai pemegang rekor dunia  dalam gaya bebas 400, 800 dan 1.500 meter dan pemegang rekor Amerika dalam gaya bebas 500, 1.000 dan 1.650 yard, Ledecky menambahkan bahwa iman Katoliknyalah yang membantunya menempatkan segala sesuatu dalam berbagai perspektif.

"Iman Katolik saya sangat penting bagi saya. Itu selalu dan akan selalu begitu. Itu adalah bagian dari siapa saya dan saya merasa nyaman mempraktikkan iman saya" tambahnya.

Setelah bersekolah di sekolah Katolik mulai dari prasekolah hingga sekolah menengah, Ledecky ditanya bagaimana hal-hal yang dia pelajari di sekolah Katolik diterjemahkan ke dalam hidupnya sebagai superstar renang internasional.

Baca Juga: Dibantu Pastor Paroki, Atlet Guetamala Lolos ke Semi Final Badminton Olimpiade Tokyo

“Kesempatan untuk bersekolah di sekolah yang ketat secara akademis telah memfasilitasi minat saya di dunia dan dalam melayani orang lain, dan telah memperkaya hidup saya sehingga tidak hanya fokus pada renang dan atletik saya,” jelasnya. 

"Namun demikian, pergi ke sekolah-sekolah ini penting untuk renang saya - sekolah Katolik saya menantang saya, mereka memperluas perspektif saya dan mereka memungkinkan saya untuk menggunakan pikiran saya dengan cara yang membawa saya lebih dari sekedar berpikir tentang latihan berenang, dan olahraga" ungkapnya.

Banyak yang telah berubah untuk Ledecky sejak dia terakhir berkompetisi di Olimpiade, karena dia telah lulus dari sekolah menengah di Stone Ridge School of the Sacred Heart dan menerima beasiswa renang ke Universitas Stanford. 

Ledecky mengatakan dia telah mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang dunia sejak Olimpiade London.*