Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sakit Puluhan Tahun, Suster Bernadette Sembuh Usai Ke Lourdes

Sakit Puluhan Tahun, Suster Bernadette Sembuh Usai Ke Lourdes
Foto: AFP

ikatolik.net
- Suster Bernadette Moriau baru-baru ini menerbitkan sebuah memoar yang menceritakan tentang kisah penyembuhan yang menakjubkan dari Lourdes. Dia menceritakan kisah keajaiban yang terjadi hanya beberapa tahun yang lalu.

Didiagnosis menderita sakit punggung kronis pada tahun 1966, ketika dia baru berusia 27 tahun, Suster Bernadette telah lama merasakan dampak penyakit dalam hidupnya. 

Dia menderita sakit saraf sciatic akut dan gangguan medis lainnya, yang memaksanya untuk berhenti berlatih keperawatan pada tahun 1975. 

Setelah 40 tahun berjuang melawan penyakitnya, dokternya mendorongnya untuk bergabung dengan ziarah keuskupan ke Lourdes.

Kunjungan Sebagai Orang Sakit

Kunjungan itu bukanlah perjalanan pertama Suster Bernadette ke Lourdes, melainkan perjalanan pertamanya sebagai seorang peziarah yang sakit. 

Perjalanan itu sangat menyiksanya hingga harus meminum morfin agar bisa bertahan selama berziarah.

Lourdes, bagi Suster Bernadette, adalah tempat yang damai. Di sana, di dalam gua ada kekuatan Tuhan yang tenang. 

Kehadiran yang tidak bergerak, spiritual, mistis. Jadi dapat diakses oleh semua orang. Begitu dekat dengan si kecil. Kepada orang miskin. Kepada yang menderita.

Dia pernah ke Lourdes sebelumnya. Kali ini, dia telah pasrah dengan penderitaannya. Dia pergi ke Lourdes bukan untuk mencari kesembuhan, tetapi untuk berdoa, meminta Tuhan untuk pertobatan hati dan kekuatan untuk melanjutkan hidup.

Menggambarkan prosesi orang sakit yang terkenal di Lourdes, Suster Bernadette menyebutnya sebagai sebuah konvoi yang aneh tetapi juga merupakan sebuah harapan.

Harapan mungkin adalah hadiah terbesar yang diterima para peziarah di Lourdes, mengetahui kesembuhan dan belas kasihan Allah, khususnya melalui sakramen penebusan dosa.

Pengalaman Iman dan Kesembuhan

Selama di Lourdes, Suster Bernadette mengalami apa yang mungkin hanya dapat digambarkan sebagai pengalaman mistik selama prosesi Ekaristi malam. 

“Pada saat uskup memberkati saya, Kristus meminta saya jauh di dalam hati saya untuk menawarkan segalanya kepada-Nya. Segala sesuatu. Untuk menahan apa pun untuk diriku sendiri. Untuk tidak mengharapkan apa-apa. Tidak ada kenyamanan. Tidak ada penyembuhan. Untuk memberikan diriku sepenuhnya padanya. Memberi, bukan menerima” tulisnya.

Belum pernah dia mengalami pengalaman Tuhan seperti itu. Dia puas untuk kembali ke rumah, setelah menerima rahmat khusus dari kehadiran dan kedamaiannya.

Pada 11 Juli 2008, Suster Bernadette telah kembali ke biaranya. Saat doa malam itu, sesuatu yang aneh terjadi. 

“Saya merasakan relaksasi yang luar biasa dari tubuh saya, seperti kehangatan dari hati saya yang meliputi segalanya. Kehangatan itu memenuhi saya. Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku. Saya terus berdoa” terangnya.

Usai berdoa, dia mendengar suara yang memerintahkan agar kawat giginya dilepas. Seketika itu juga ida teringat akan kata-kata Yesus dalam injil yang berbunyi: 'Bangunlah, angkatlah tikarmu dan berjalanlah.' 

Tanpa ragu sedikit pun, tanpa berpikir sejenak tentang apa yang terjadi pada dirinya saat itu, dia melepas segala yang ia kenakan. Pada saat itulah, dalam sekejap dia merasa sangat baik dan telah sembuh.

Diakui Gereja Katolik

Penyembuhan seketika Suster Bernadette tersebut akhirnya dinyatakan secara resmi sebagai mukjizat oleh Gereja Katolik pada 11 Februari 2018. 

Kesaksiannya akan menginspirasi setiap hati yang lelah, dan rincian ilmiah yang bijaksana akan memberikan keajaiban sejati kepada setiap orang yang skeptis akan kebaikan Tuhan.