Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

10 Mukjizat Terbesar yang Pernah Dilakukan Yesus Semasa Hidup

10 Mukjizat Terbesar yang Pernah Dilakukan Yesus Semasa Hidup

ikatolik.net
- Ada banyak mujizat Yesus yang dicatat di Alkitab. Ketika Tuhan Yesus hidup dan melayani di bumi, Ia melakukan banyak mujizat.

Di Alkitab, Tuhan Yesus adalah tokoh yang paling banyak melakukan mujizat, lebih banyak daripada semua tokoh Alkitab lainnya.

Termasuk Nabi Musa dan Nabi Elisa, dua tokoh Alkitab yang paling banyak melakukan mujizat di Perjanjian Lama.

Mujizat-mujizat Yesus ini merupakan salah satu bukti bahwa Dia adalah Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia dan datang ke dunia.

Mujizat-mujizat Yesus itu juga bertujuan untuk mengesahkan kemesiasan Yesus (Yohanes 10:38; 14:11).

Selain itu, juga untuk membuktikan bahwa Kerajaan Allah sudah datang ke bumi (Matius 12:28), serta sebagai bukti kasih dan kepedulian Yesus kepada manusia. Jadi mujizat Yesus dibuat bukan hanya gagah-gagahan atau untuk pamer kekuatan.

Semua mujizat yang dilakukan Yesus punya alasan dan tujuan yang jelas. Mujizat yang hanya mencari sensasi tanpa ada maknanya pasti tak akan dilakukanNya.

Itulah sebabnya Ia dua kali menolak tantangan iblis untuk melakukan mujizat, yakni mengubah batu menjadi roti dan menjatuhkan diri dari bubungan Bait Suci (Matius 4:1-11).

Ada puluhan mujizat yang pernah dilakukan oleh Yesus selama pelayananNya di dunia. Dan semua mujizat Yesus tersebut pasti sudah cukup akrab bagi banyak orang percaya.

Namun demikian, ada beberapa mujizat Yesus terbesar, yang lebih “spektakuler” dibanding yang lainnya.

Di sini akan ditampilkan 10 mujizat Yesus terbesar, yang dianggap paling “spektakuler” bagi orang percaya di sepanjang zaman.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang kagum dengan mujizat-mujizat Yesus terbesar tersebut, sering dikhotbahkan, banyak dilukis oleh para seniman.

Juga dianggap paling “spektakuler” dan memberi dampak yang besar bagi murid-murid Yesus maupun bagi mereka yang tidak percaya kepadaNya.

Lalu, mujizat apa sajakah yang termasuk ke dalam 10 mujizat Yesus terbesar sepanjang masa? Berikut daftarnya, yang – sebisa mungkin – diurutkan secara kronologis, bukan berdasarkan besarnya mujizat tersebut.

1. Mengubah Air Menjadi Anggur (Yohanes 2:1-11)

Mujizat pertama Tuhan Yesus terpopuler bagi orang percaya adalah mengubah air menjadi anggur.

Alkitab mencatat bahwa inilah mujizat pertama yang diadakan Tuhan Yesus selama pelayananNya di dunia ini. 

Mujizat ini terjadi dalam sebuah pesta pernikahan di Kana, Galilea. Ibu Yesus, Maria, ada di pesta itu. Demikian juga dengan Yesus dan murid-muridNya, mereka diundang ke pesta tersebut.

Ketika pesta sedang berlangsung, ternyata anggur mereka habis.

Tidak dijelaskan di Alkitab mengapa anggur bisa habis saat itu, apakah karena tamu undangan yang datang melebihi perkiraan ataukah karena para tamu undangan minum anggur terlalu banyak. Tetapi yang jelas hal ini menimbulkan sebuah masalah besar bagi tuan rumah pesta.

Karena itulah Maria memberitahukan masalah tersebut kepada putranya, Yesus.

Mengapa Maria yang memberitahukan kurangnya angggur kepada Yesus? Mengapa bukan tuan rumah atau pemimpin pesta? 

Mungkin Maria adalah orang penting di pesta itu, atau mungkin sanak keluarganyalah yang mengadakan pesta tersebut, jadi boleh jadi mereka memintanya melaporkan anggur yang habis kepada Yesus.

Tetapi bisa juga hal ini merupakan inisiatif Maria sendiri. Ia tampaknya berpikir bahwa anaknya tersebut dapat melakukan sesuatu untuk mengatasi kurangnya anggur.

Hal ini berarti bahwa Maria (atau orang yang memintanya memberitahu Yesus) sudah mempunyai keyakinan bahwa Yesus memiliki semacam “kemampuan khusus” seperti yang dimiliki oleh para nabi di Perjanjian Lama.

Apa pun itu, yang jelas Maria berharap Yesus melakukan sesuatu terhadap masalah yang sedang mereka hadapi.

Tetapi Yesus tidak serta merta menanggapi “laporan” ibuNya itu. Ia masih menunggu untuk beberapa saat, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”

Dan Maria bersedia menunggu saatNya tersebut tiba, waktu yang tepat untuk menolong mereka yang kehabisan anggur. Maria meminta kepada para pelayan pesta untuk melakukan apa saja yang dikatakan Yesus kepada mereka.

Kemudian, setelah saatNya tiba, Yesus pun mulai bertindak. Di tempat itu tersedia enam buah tempayan yang berisi air (berkapasitas antara 80-120 liter air) untuk pembasuhan sesuai tradisi orang Yahudi. Tetapi isi tempayan-tempayan tersebut tidak penuh, hanya sekitar dua atau tiga buyung saja.

Jadi Yesus menyuruh para pelayan pesta untuk mengisi tempayan-tempayan tersebut dengan air, sampai penuh; lalu mencedoknya ke sebuah wadah dan memberikannya kepada pemimpin pesta. Hal itu ditaati oleh para pelayan pesta.

Dan ajaib, ketika pemimpin pesta itu meminumnya, ternyata air itu sudah berubah menjadi anggur! Ia memuji mempelai pria karena menyediakan anggur yang lebih baik (karena dia tidak tahu anggur itu terjadi karena mujizat Yesus).

Mujizat pertama Yesus ini sangatlah penting. Sebab hal ini telah membuat murid-muridNya semakin percaya kepadaNya.

2. Menyembuhkan Orang Lumpuh Di Kolam Betesda (Yohanes 5:1-9)

Mujizat Yesus berikutnya yang terpopuler adalah menyembuhkan seorang yang sakit lumpuh di kolam Betesda.

Biasanya orang sakit di kolam Betesda ini dianggap sebagai orang lumpuh, walau Alkitab tidak mengatakan orang sakit tersebut sebagai orang lumpuh.

Tetapi karena Alkitab mencatat Tuhan Yesus menyuruhnya bangun dan mengangkat tilamnya, maka dapat ditafsirkan bahwa dia berpenyakit lumpuh.

Rupanya orang lumpuh ini sakit akibat dosanya sendiri, sebab setelah kesembuhannya, Yesus memperingatkannya agar ia tidak berbuat dosa lagi agar yang lebih buruk tidak terjadi padanya (Yohanes 5:14).

Penyakit orang itu telah dialaminya selama 38 tahun! Ia telah lelah untuk mendapatkan kesembuhan.

Setiap kali air di kolam Betesda itu digoncang oleh malaikat Tuhan, maka barangsiapa yang pertama turun ke dalam kolam air itu, ia akan sembuh.

Tetapi orang lumpuh ini tidak pernah mendapat kesempatan. Sebab setiap kali ia turun ke kolam Betesda ketika kolam tersebut digoncang oleh malaikat Tuhan, maka ia selalu didahului oleh orang lain. 

Hal ini tidak mengherankan, sebab dengan kelumpuhannya itu tentu ia akan sulit untuk masuk ke dalam kolam, apalagi jika tidak ada orang lain yang membantunya.

Lalu Tuhan Yesus bertanya kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Ini adalah pertanyaan yang agak mengagetkan, sebab semua orang pastilah ingin sembuh dari penyakitnya, apalagi jika mereka sudah berada di kolam Betesda.

Namun demikian, pertanyaanNya itu sebenarnya sangat tepat. Bukan saja karena Yesus ingin tahu kesungguhan orang tersebut untuk disembuhkan, tetapi juga menyadarkan orang lumpuh tersebut akan kebutuhannya untuk disembuhkan.

Menjawab pertanyaan Yesus, orang lumpuh itu menceritakan beratnya perjuangannya dalam mendapatkan kesembuhan. 

Setiap kali ia berusaha mendekati kolam Betesda saat malaikat Tuhan menggoncangnya, maka ia selalu didahului oleh orang lain.

Ketika mendengar jawaban orang tersebut maka Yesus pun memerintahkannya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Seketika itu juga orang itu berdiri dan sembuh!

Karena pada hari itu adalah hari Sabat, banyak orang Yahudi menjadi marah dan berusaha untuk menganiaya Yesus. 

Tetapi Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa BapaNya tetap bekerja maka Ia pun harus tetap bekerja (bahkan pada Hari Sabat sekalipun).

3. Memberi Makan 5000 Laki-Laki Dengan 5 Roti Dan 2 Ikan (Yohanes 6:1-15)

Mujizat Yesus lainnya yang paling populer adalah memberi makan lima ribu orang laki-laki hanya dengan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan.

Inilah satu-satunya mujizat Yesus yang dicatat dalam keempat kitab Injil (Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes). Tetapi di sini akan dibahas berdasarkan Injil Yohanes.

Satu hal yang menarik dari mujizat ini adalah peran penting seorang anak kecil. Sebab lima roti dan dua ikan, yang menjadi “bahan” bagi Yesus mengadakan mujizatNya adalah milik anak kecil tersebut.

Tidak disebutkan siapa anak kecil itu, tetapi dia dikenang karena perbuatan baiknya dengan rela memberikan bekal makannya untuk “dibagikan” kepada orang banyak, suatu perbuatan yang patut dipuji.

Mujzat ini bermula sewaktu Yesus naik ke atas gunung bersama murid-muridNya. Ia melihat sejumlah besar orang yang datang mengikutiNya karena mujizat-mujizat kesembuhan yang dilakukanNya kepada orang sakit. Jumlah orang tersebut sangatlah banyak, laki-laki saja 5000 orang, belum termasuk perempuan dan anak-anak.

Tentu memberi orang makan sebanyak itu sangatlah sulit, bahkan boleh dikatakan mustahil. Itulah sebabnya Filipus, salah seorang murid Yesus, mengatakan bahwa roti seharga dua ratus dinar (nilai uang yang sangat besar waktu itu) tidak akan cukup untuk orang sebanyak itu sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.

Andreas, murid Yesus yang lain, memberitahuNya tentang seorang anak kecil yang mempunyai 5 ketul roti dan 2 ekor ikan. Namun, seperti Filipus, Andreas juga berpikir sangat logis dan realistis. Apalah artinya 5 ketul roti dan 2 ekor ikan untuk 5000 orang laki-laki?

Mendengar hal itu, maka Yesus pun mulai bertindak. Ia menyuruh orang banyak itu duduk di rumput. Kemudian Ia mengambil roti-roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur atasnya (mendoakannya), lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. 

Mujizat pun terjadi. Mereka semua makan sampai kenyang, bahkan masih ada sisanya sebanyak 12 bakul!

Mujizat ini membuat orang-orang Yahudi sangat takjub dan menganggap Yesus sebagai nabi yang akan datang, yang dinubuatkan di Perjanjian Lama. 

Bahkan mereka melihat Yesus sebagai figur yang tepat untuk menjadi raja, dan memaksaNya menjadi raja mereka, yang jelas ditolakNya.

4. Membangkitkan Lazarus Dari Kematian (Yohanes 11:1-45)

Mujizat Yesus lain yang terpopuler adalah membangkitkan Lazarus dari kematian.

Semasa hidup dan pelayananNya di bumi, Yesus tiga kali membangkitkan orang mati, yakni Lazarus, anak perempuan Yairus, dan anak seorang janda di kota Nain.

Lazarus adalah saudara dari kakak-beradik Maria dan Marta. Dan Lazarus disebut sebagai orang yang dikasihi Tuhan Yesus. Tuhan Yesus pernah beberapa kali datang ke rumah mereka di Betania.

Ketika Lazarus meninggal, Maria dan Marta memberitahukannya kepada Tuhan Yesus. Tetapi dengan sengaja Tuhan Yesus tidak segera datang ke rumah mereka. 

Hal ini bukan karena Ia tidak peduli dengan mereka, tetapi karena Ia ingin agar mereka melihat kuasa Allah dinyatakan pada Lazarus.

Empat hari setelah kematian Lazarus, barulah Yesus datang menjenguk Marta dan Maria, sedang orang banyak berkumpul untuk memberi penghiburan kepada mereka sehubungan dengan kematian Lazarus.

Kemudian Yesus pergi ke kubur Lazarus. Ia menyuruh orang untuk mengangkat batu penutup kubur Lazarus. Lalu Yesus berdoa kepada BapaNya. Sesudah itu Ia berteriak dengan suara yang keras, “Lazarus, marilah keluar!” Lazarus pun bangkit dan keluar dari kubur!

Banyak orang yang melihat hal tersebut menjadi percaya kepada Yesus. Tetapi imam-imam kepala Yahudi dan orang-orang farisi justru semakin benci kepada Yesus dan bersepakat untuk membunuhNya. 

Bahkan mereka juga berusaha untuk membunuh Lazarus. Sebab oleh kebangkitannya banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan meninggalkan mereka (Yohanes 12:10-11).

5. Menghentikan Angin Topan Di Danau Galilea (Markus 4:35-41)

Mujizat Yesus selanjutnya yang paling populer adalah menghentikan angin topan di danau Galilea.

Suatu saat Tuhan Yesus beserta murid-muridNya sedang naik perahu menuju suatu tempat di seberang danau Galilea.

Di tengah perjalanan itu tiba-tiba datanglah badai topan yang dahsyat dan gelombang air menyembur masuk ke perahu mereka sehingga perahu itu mulai penuh air. Seluruh murid-murid Tuhan Yesus saat itu sangat ketakutan.

Sekalipun sebagian dari murid-murid itu adalah para nelayan, yang sudah terbiasa bekerja di tengah danau Galilea, ternyata tetap saja mereka ketakutan. Mungkin mereka belum pernah mendapat badai sehebat itu.

Yang menarik adalah bahwa Yesus sedang tidur di buritan. Mungkin Dia sedang lelah. Seperti yang banyak dicatat di Alkitab, Yesus kerap kali pelayanan sampai malam hari dan pagi-pagi sekali sudah bangun lagi untuk berdoa atau berkomunikasi dengan BapaNya.

Murid-muridNya pun segera membangunkanNya. “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” kata mereka. Tetapi Ia tidak panik sedikit pun.

Ia bangun dari tidurNya, lalu menghardik topan itu dan berteriak pada danau, “Diam! Tenanglah!” Seketika itu juga badai topan itu berhenti dan danau itu kembali tenang!

Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”

Sangat menarik, sekalipun murid-muridNya sudah bersama-sama dengan Dia dalam beberapa waktu, namun rupanya mereka belum begitu mengenalNya, mereka belum tahu bahwa Dia adalah Tuhan yang mampu mengadakan mujzat di luar nalar manusia.

Tetapi sudah pasti bahwa mujizat menghardik angin topan itu membuat murid-murid tersebut semakin percaya kepadaNya.

6. Menyembuhkan Seorang Yang Kerasukan Setan (Markus 5:1-20)

Menyembuhkan orang yang kerasukan setan merupakan salah satu mujizat Yesus paling populer.

Peristiwa ini terjadi di Gerasa, di wilayah di mana penduduknya mayoritas adalah orang-orang Yunani/non-Yahudi. Jadi kemungkinan besar orang yang kerasukan setan tersebut bukanlah orang Yahudi.

Orang yang kerasukan setan itu tidak berpakaian dan ia tinggal di pekuburan. Ia juga mempunyai kekuatan yang luar biasa. Sebab sekalipun ia sudah diikat dengan rantai, rantai tersebut selalu dapat dipatahkannya. 

Ia juga selalu berteriak-teriak sambil memukuli dirinya. Hal-hal ini tentu sangat menakutkan bagi banyak orang.

Keadaan orang yang kerasukan itu pastilah karena kuasa setan. Ia benar-benar dikendalikan oleh setan-setan, bukan hanya satu setan, tetapi banyak setan.

Ketika Tuhan Yesus mendatangi orang yang kerasukan itu, maka setan-setan yang ada dalam dirinya mengenali Tuhan Yesus sebagai Anak Allah. Mereka sangat takut kepadaNya dan sujud menyembahNya. Mereka memohon agar Ia tidak menghukum mereka. Sebaliknya, mereka memintaNya untuk menyuruh mereka masuk ke dalam babi-babi yang saat itu sedang makan di perbukitan.

Permintaan setan-setan ini sangat aneh. Tetapi itulah cara mereka untuk menghindari penghukuman Yesus. Rupanya mereka sadar bahwa mereka akan dihukum pada akhir zaman, dan bahwa Yesuslah hakim yang akan menghukum mereka kelak. Tetapi mereka tidak ingin penghukuman itu dijalankan sekarang.

Tuhan Yesus pun merestui permintaan setan-setan tersebut. Mereka masuk ke dalam babi-babi itu, sebanyak 2000 ekor, lalu babi-babi tersebut terjun ke danau dan mati lemas di situ.

Orang yang kerasukan setan itu pun sembuh! Ia duduk dan berpakaian. Sementara orang-orang Gerasa yang melihat hal tersebut sangat ketakutan dan meminta Yesus meninggalkan kota mereka.

Harga yang harus dibayar untuk kesembuhan orang yang kerasukan setan ini sangat mahal, harus mengorbankan sebanyak 2000 ekor babi.

Hal ini membuktikan bahwa di mata Tuhan, seorang manusia jauh lebih berharga dari binatang sebanyak 2000 ekor, bahkan sekalipun manusia itu belum tentu orang yang percaya kepadaNya.

Orang yang telah sembuh dari kerasukan itu menjadi percaya kepada Yesus. Ia bahkan meminta kepadaNya agar ia diizinkan untuk mengikutiNya. Tetapi Yesus tidak mengizinkannya. 

Sebaliknya, Ia memintanya pulang ke rumah dan ke kampung halamannya untuk menyaksikan apa yang telah Yesus lakukan kepadanya. Hal ini dituruti orang tersebut dan semua orang yang mendengarnya menjadi heran.

7. Menyembuhkan Perempuan Yang 12 Tahun Pendarahan (Markus 5:25-34)

Mujizat Yesus lain yang terpopuler adalah menyembuhkan seorang perempuan yang telah sakit pendarahan selama 12 tahun.

Tidak disebutkan siapa nama perempuan tersebut. Tetapi dikatakan bahwa ia telah berobat ke mana-mana dan menghabiskan banyak uangnya, tetapi ia tak kunjung sembuh. 

Ini adalah sebuah penderitaan yang berat. Bukan hanya fisiknya, mentalnya pun jadi menderita karena usahanya untuk memperoleh kesembuhan selalu gagal.

Jadi perempuan itu mencoba untuk datang kepada Yesus yang saat itu sedang populer di mata rakyat. Mungkin ia sudah mendengar bahwa Yesus adalah tabib yang ajaib yang telah menyembuhkan banyak orang yang sakit.

Ketika itu Yesus sedang dalam perjalanan ke rumah Yairus, seorang kepala rumah ibadat/Sinagoge Yahudi. Ia baru saja dipanggil oleh Yairus untuk menyembuhkan anak perempuannya yang sedang sakit keras. Dan orang banyak berbondong-bondong mengikutiNya.

Perempuan itu pun memberanikan diri “menghalangi” langkah Yesus menuju rumah Yairus. Ia berusaha menyentuh jubahNya, sebab pikirnya, “Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh.” 

Dan benar, jadilah sesuai imannya. Pada saat itu juga penyakit perempuan itu sembuh, pendarahannya berhenti!

Tuhan Yesus, yang merasakan ada kuasa yang keluar dari tubuhNya, bertanya kepada orang banyak siapa yang menjamah jubahNya. 

Murid-muridNya menjawab bahwa ada banyak orang yang mengikutiNya, jadi pasti banyak di antara mereka yang tanpa sengaja menjamah jubahNya. Tetapi Tuhan Yesus tahu ada orang yang sengaja menyentuh jubahNya untuk disembuhkan.

Maka tampillah perempuan itu ke depan Tuhan Yesus untuk mengakui bahwa dialah yang menjamah jubahNya. Maka Yesus pun meneguhkan kesembuhan perempuan tersebut.

8. Berjalan Di Atas Air (Markus 6:45-52)

Mujizat Yesus lainnya yang terpopuler adalah ketika Ia berjalan di atas air.

Pada suatu waktu sehabis memberi makan 5000 orang laki-laki, Tuhan Yesus menyuruh murid-muridNya terlebih dahulu naik ke perahu dan menyeberang ke Betsaida. Ia sendiri pergi ke atas bukit untuk berdoa, seperti yang biasa dilakukanNya.

Ketika hari telah malam perahu murid-muridNya “diserang” oleh angin sakal. Dan ketika Yesus melihat betapa sulitnya murid-muridNya mendayung perahu mereka karena angin sakal itu, maka Ia mendatangi mereka, tetapi tidak ”secara normal”. Ia berjalan di atas air!

Melihat hal itu murid-muridNya menjadi takut dan berteriak-teriak, karena mereka menyangka bahwa itu adalah hantu. Waktu itu sudah pukul 3 dini hari.

Namun Yesus segera menenangkan mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”

Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka. Dan seketika itu juga angin sakal itu menjadi reda. Mereka sangat tercengang dan bingung. Rupanya murid-murid itu belum mengenal siapa betul Yesus, Guru mereka.

Tetapi melalui mujizat berjalan di atas air itu Yesus ingin menunjukkan kepada murid-muridNya siapa diriNya yang sesungguhnya, dan bahwa Ia berbelas kasihan kepada mereka.

9. Menyembuhkan Bartimeus Yang Buta (Markus 10:46-52)

Mujizat Yesus lainnya yang paling populer adalah menyembuhkan seorang buta yang bernama Bartimeus.

Bartimeus adalah seorang buta yang biasa mengemis di pinggir jalan. Ketika ia mendengar bahwa Yesus sedang lewat, ia pun berteriak memanggilNya, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku.”

Rupanya Bartimeus sudah sering mendengar bahwa Yesus bisa menyembuhkan orang yang sakit atau cacat seperti dirinya. Karena itulah ia memanggil Yesus, setelah ia mendengar bahwa Ia sedang lewat dari depannya.

Menarik bahwa ia menyapa Yesus sebagai Mesias, sebab ia memanggilNya dengan sebutan Anak Daud. Istilah Anak Daud mengacu pada Mesias, salah satu keturunan raja Daud yang akan membawa bangsa Israel dalam kejayaan, seperti pada zaman Daud, bapa leluhurnya.

Mungkin karena Yesus bisa melakukan mujizat dan menyembuhkan, Bartimeus percaya bahwa Dialah Mesias itu, seperti yang diyakini oleh sebagian orang Israel pada masa itu.

Mendengar Bartimeus berteriak-teriak memanggil Yesus, murid-muridNya pun melarangnya dan menyuruh Bartimeus diam. Namun semakin dilarang, semakin keras pula ia berteriak, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku.”

Ketika Yesus mendengar Bartimeus, Ia pun berhenti dan mendekatinya. Tuhan Yesus bertanya kepada Bartimeus apa yang diinginkannya, seperti Ia bertanya kepada seorang lumpuh di kolam Betesda. Dan seperti yang dapat diduga, Bartimeus meminta agar ia bisa melihat.

Lalu kata Yesus kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga Bartimeus dapat melihat! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalananNya.

10. Mengutuk Pohon Ara Yang Tidak Berbuah (Markus 11:12-14; 19-24)

Mujizat Yesus terakhir yang terpopuler adalah mengutuk pohon ara yang tidak berbuah.

Waktu itu Yesus dalam perjalanan dari Betania menuju Yerusalem. Ketika Yesus merasa lapar Ia melihat dari jauh sebatang pohon ara yang lebat daunnya, Ia mendekatinya dan mencari kalau-kalau ada buahnya. Namun Ia tak menemukan buah di pohon tersebut, karena memang belum musim buah ara. Lalu Ia pun mengutuk pohon ara tersebut.

Ketika besoknya Yesus dan murid-muridNya lewat lagi dari tempat itu, mereka melihat bahwa pohon itu telah kering kerontong sampai ke akar-akarnya!

Pentingnya mujizat pengutukan pohon ara ini sudah banyak dipertanyakan. Paling tidak ada dua pertanyaan yang sering diajukan. 

Pertama, dengan jelas dikatakan bahwa musim buah ara belum tiba, jadi tidak seharusnya Yesus berharap pohon tersebut sudah berbuah.

Untuk menjawab hal ini dapat dikatakan bahwa sebelum pohon ara menghasilkan buah, biasanya ia akan terlebih dahulu menghasilkan buah-buah kecil, yang dalam bahasa Arab di Israel disebut taqsh. 

Taqsh ini muncul bersamaan dengan daun-daun pohon ara, bahkan kadang-kadang mendahuluinya. Jika taqsh pada pohon ara tidak muncul, padahal daunnya sudah lebat, maka pohon tersebut tidak akan berbuah lagi.

Demikianlah dengan pohon ara yang dijumpai Tuhan Yesus, tidak ditemukan taqsh kendati daun-daunnya begitu lebat. Karena itulah Ia mengutuk pohon tersebut.

Pertanyaan kedua yang sering diajukan adalah, mengapa sebuah pohon harus dikutuk? Bukankah ia bukan manusia yang tidak punya tanggung jawab moral?

Menjawab hal ini dapatlah dikatakan bahwa pohon memang bukan manusia, karena itu ia tidak mempunyai tanggung jawab moral dan tidak bisa dituntut untuk berbuah. 

Pohon juga tidak bisa mengerti dan merasakan suatu kutukan atau hukuman. Namun Tuhan Yesus punya maksud khusus dengan pengutukan pohon ara ini.

Lewat kejadian itu, Yesus ingin mengajarkan murid-muridNya tentang dua hal. Pertama, tentang doa dan iman (Markus 11:20-26).

Kedua, tentang hidup yang berbuah. Pengutukan pohon ara tersebut rupanya adalah lambang hukuman bagi orang Israel, yang punya “daun-daun keagamaan yang lebat”, namun tidak menghasilkan buah pertobatan. Mereka tidak percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan, malahan mereka menyalibkanNya.

Sebelumnya, Tuhan Yesus telah memberikan sebuah perumpamaan tentang pohon ara yang akan ditebang jika dalam waktu 3 tahun tetap tidak berbuah (Lukas 13:6-9). 

Perumpamaan ini jelas menunjuk pada orang Israel (bandingkan Yeremia 8:13; Hosea 9:10 di mana bangsa Israel diumpamakan seperti pohon ara yang tidak berbuah).

Jadi mujizat pengutukan pohon ara ini merupakan penggenapan Lukas 13:6-9. Hal ini menjadi nyata 40 tahun kemudian, takala orang Roma menghancurkan Yerusalem serta membunuh orang-orang Yahudi pada tahun 70 Masehi.

Jelas mujizat pengutukan pohon ara bukan terjadi akibat “kekesalan” Yesus karena tidak mendapat buah ara ketika Ia sedang lapar, melainkan sebuah pengajaran akan pentingnya iman dan doa serta hidup manusia yang harus berbuah. Jadi sasaran mujizat itu adalah manusia, bukan pohon, pohon hanyalah sebagai lambang.